Islam Untuk Semua Umat

bersetubuh





قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ، إِذَا أَرَادَ، أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ، فَقَالَ : بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ، فِي ذَلِكَ، لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا.

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah SAW: “Jika diantara kalian bersetubuh dengan suami/istrinya, maka ucapkanlah: BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBISSYAYTAN, WA JANNIISSYAYTHAAN MAA RAZAQTANA”. Maka jika ditentukan dalam persetubuhan itu keturunan, Syaitan tidak bisa menjebak anaknya/menggoda anaknya kelak” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Maha Suci Allah Subhanahu wata’ala Yang telah memohon dan meminta kepadaNya jutaan milyar jiwa dari zaman ke zaman dan generasi ke generasi, dan Dia Allah subhanahu wata’ala melihatnya, dan memberi kepada yang dikehendakiNya untuk diberi hajat-hajatnya, atau bagi mereka yang tidak diberi hajatnya maka diangkat darinya satu musibah, atau tidak dengan memberi apa yang diminta dalam doanya namun menghapuskan dosanya. Sebagaimana kuatnya iman sayyidina Umar bin Khattab radiyallahu ‘anhu yang berkata : “Aku gembira dengan datangnya musibah kepadaku, pertama karena musibah itu bukan menimpa pada imanku, dan yang kedua karena musibah itu akan menjadi penghapus dosaku, dan ketiga bahwa Allah subhanahu wata’ala mengangkat derajatku dengan datangnya musibah tersebut, sehingga aku gembira dengan datangnya musibah kepadaku”, demikianlah keadaan orang-orang yang telah ditinggalkan oleh musibah dan tidak lagi mendekatinya, demikian sayyidina Umar bin Khattab Ra senantiasa berdoa sebagaimana dalam riwayat shahih Al Bukhari :

اَللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ شَهَادَةً فِي سَبِيْلِكَ، وَاجْعَلْ مَوْتِي فِيْ بَلَدِ رَسُوْلِكَ

“ Ya Allah anugerahilah kepadaku syahadah (meninggal syahid) di jalanMu, dan jadikanlah wafatku di negeri utusanMu (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”

Maka dikabulkanlah doa beliau oleh Allah subhanahu wata’ala dan beliau meninggal syahid dan tidak hanya wafat di wilayah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam akan tetapi juga dimakamkan disamping sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Allah subhanahu wata’ala telah memberinya lebih dari yang ia minta.

Hadirin yang dimuliakan Allah
Hadits yang kita baca di malam hari ini, merupakan hadits yang sangat ringkas, yaitu bacaan atau doa untuk pasangan suami istri ketika melakukan jima’, namun kalimat ini membuka rahasia keluhuran untuk generasi-generasi di masa mendatang. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada ummatnya ketika akan bersetubuh dengan istrinya maka hendaklah ia membaca doa :

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتنَا

“ Dengan nama Allah, wahai Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkan syaitan dari (keturunan) yang Engkau anugerahkan kepada kami”

Sehingga jika dari persetubuhan itu Allah subhanahu wata’ala menjadikan darinya keturunan, maka syaitan tidak akan bisa mengecohnya atau menyesatkannya selama-lamanya, hal ini menunjukkan bahwa Allah subhanahu wata’ala akan memberi penjagaan yang sempurna kepada keturunan itu hingga ia besar tidak akan dikecoh oleh syaitan di dalam hari-harinya di siang dan malamnya, sebagaimana yang banyak terjadi saat ini sebab jebakan syaitan seperti mereka yang terjebak dalam minum-minuman keras, perzinaan, perjudian, kerusakan aqidah dan lain sebagainya dari hal-hal munkar dan kemaksiatan. Kesemua ini disebabkan oleh godaan syaitan yang menghantam orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut. Dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah membentengi ummatnya dari hal-hal tersebut bahkan sebelum mereka lahir, yaitu dengan sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, yang dengan mengamalkannya maka seseorang sebelum ia lahir bahkan ketika masih berupa sel-sel mani ia telah terjaga dari jebakan-jebakan tersebut dengan doa yang diajarkan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian setelah bayi lahir, maka dikumandangkan adzan di telinganya, sehingga suara atau kalimat yang pertama kali didengar adalah kalimat “Allahu Akbar”, lalu bayi itu kembali ke pelukan ibunya dan disusui oleh ibunya, dan terlebih lagi jika sang ibu adalah seseorang yang sangat gemar membaca Al qur’an, sehingga ketika menyusuinya ia sambil melantunkan ayat-ayat Al quran, bukan seperti yang kebanyakan terjadi pada ibu-ibu zaman sekarang, dimana sambil menyusui bayinya ia sibukkan dengan ngerumpi dan membicarakan aib-aib orang lain, maka tidak selayaknyalah hal ini terjadi pada kita ummat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka hadits ini akan menjaga generasi yang akan datang, dan jika semua ummat Islam mengamalkannya, atau 10% saja dari kaum muslimin mengamalkannya maka 10% dari generasi ummat muslim tidak akan dapat digoda oleh syaitan, sungguh hal ini merupakan keberuntungan dan kemajuan besar bagi umat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, semoga generasi-generasi seperti ini akan muncul, dan semoga sunnah ini kita semua mengamalkannya dan menjadi perintisnya, sehingga kelak ketika kita berjumpa dengan nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam gembira karena kita telah menyebarkan hadits ini kepada kalangan yang sudah menikah, agar mengamalkannya.




Anda baru saja membaca artikel yang berkategori hadits dengan judul bersetubuh. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://lintas-islam.blogspot.com/2014/12/bersetubuh.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Lintas Islam - Wednesday, December 17, 2014

Belum ada komentar untuk "bersetubuh"